Nuklir Untuk Senjata

Iran, Israel, Amerika Serikat, dan Korea Utara punya persamaan: mereka saling berseteru soal nuklir. Lebih spesifiknya lagi, nuklir yang digunakan untuk senjata perang.

Iran dan Korea Utara telah mampu membuat rudal jarak jauh yang dipasang hulu-perang nuklir (nuclear warhead). Sementara Iran telah meningkatkan kemampuannya melalui pengayaan uranium dengan teknologi emparan (centrifuge), Korea Utara dengan pengayaan uranium di Nyonbyon maupun pembiakan plutonium-239 di fasilitas nuklir Yongbyon.

Tulisan Bersains edisi Juli 2016 kali ini tidak akan membahas kisruh nuklir antar 4 negara di atas. Membahas sains nuklir, itu  baru menarik. Apalagi menurut penulisnya, L. Wilardjo, Iran dan Korea Utara diduga belum menguasai teknologi pengayaan uranium dengan teralan tiga-tahap (three-stage excitation). Suatu teknologi nuklir yang (masih) sulit, walaupun prinsip ilmiahnya sudah diketahui.

Baca selengkapnya di sini. Tak lupa pula, anda akan mendapatkan sejarah mengenai asal mula ‘atom untuk perang’ di tulisan ini. Selamat menikmati!

Iklan